Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara : sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang shalih” H.R. Muslim
Di kota Merauke, Papua, 60 km dari perbatasan antara NKRI dengan Papua New Guinea (PNG), Lembaga Wakaf Nurul Taqwa (LWNT) bekerjasama dengan Yayasan Perbatasan Santri Timur merelease Program Wakaf Pesantren Merauke, Papua. Program ini memberdayakan mahasiswa dan pemuda untuk menjadi “Santri Siap Guna”.
Sebagai bagian dari rangkaian Program LWNT #BangunDakwahPedalaman yang ke-3, dalam rancangan program ini ke depannya, adik-adik mahasiswa akan dibekali soft skill seperti tahsin dan tahfidz Al-Qur’an, pengembangan bahasa asing (Arab dan Inggris), keterampilan da’i, pelatihan kepemimpinan dan social-entrepreneurship. Sehingga nantinya, alumni dapat diandalkan sebagai bagian dari solusi keummatan di Merauke pada khususnya.
Alhamdulillah, dalam perjalanannya masyarakat setempat mewakafkan sebidang tanah digunakan, sehingga sebagai tahap awal, LWNT dan Yayasan Perbatasan Santri Timur akan mendirikan pesantren dan asrama santri sebagai pusat untuk membina-mendidik-menempa masyarakat luas. Sehingga setelah mahasiswa tersebut lulus kuliah dari kampusnya masing-masing, selain memiliki gelar akademik juga memiliki keterampilan dan kepribadian unggul yang bisa menjadi solusi bagi ummat.
Selain pesantren dan asrama santri, akan dibangun juga panti asuhan yatim/piatu/dhuafa utk usia SMP-SMA. Nantinya selain bersekolah formal, juga akan diasramakan utk dibekali soft skill dan life skill.
Dimulai sejak April 2020 lahan yang diwakafkan telah dilakukan pembabatan dan pembersihan. Semua bangunan yang sementara beroperasi sebagai pesantren dan asrama santri berbentuk panggung dengan konstruksi kayu, sebab lahan adalah berupa rawa.
Pembangunan pesantren dan asrama santri tahap 1 terdiri dari pembangunan asrama 10 kamar, MCK, dapur umum dan service room, serta rumah pengasuh. Untuk itu, LWNT mengajak para muhsinin dan penderma untuk berwakaf sebagai kontribusi terwujudnya para santri dari Timur Indonesia yang menjadi harapan umat.
